Tes diagnostik merupakan tes awal untuk mengetahui kemampuan dasar siswa. Jadi pelaksanaan tes diagnostik untuk siswa ini dilakukan pada awal pembelajaran sebelum proses belajar mengajar dimulai. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Tes diagnostik untuk siswa perlu dilakukan agar bapak/ibu guru mengenal dan memahami kemampuan dasar siswa, serta mampu memetakan kekuatan dan kelemahan siswa dalam pembelajaran. 
Tes diagnostik untuk siswa atau yang dikenal juga dengan asesmen diagnostik dapat kita bagi kedalam dua kategori: Non Kognitif dan Kognitif. Asesmen diagnostik non kognitif adalah asesmen yang dilakukan untuk mengetahui kondisi sosial, psikologis, dan emosi siswa. Melalui asesmen ini, guru akan mampu melihat dan mengetahui hal-hal apa yang mempengaruhi kondisi kejiwaan, aktifitas belajar siswa, kondisi belajar dirumah, latar belakang, dan yang utama terkait minat siswa. Sedangkan asesmen diagnostik kognitif adalah tes atau asesmen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa terkait pemahaman mengenai pembelajaran yang mereka ketahui. 
Untuk melihat dengan jelas terkait tujuan tes kognitif dan non kognitif dapat kita lihat pada tabel berikut.
Jadi berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat dengan jelas bahwa asesmen diagnostik non kognitif dan asesmen diagnostik kognitif memiliki dua peranan yang berbeda yang perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa.
Untuk lebih lanjut mengenai asesmen diagnostik, bapak/ibu dapat mengunduh pada link asesmen diagnostik ini.







0 comments:
Posting Komentar